Hanya saja kedudukan dan posisinya yang tinggi dikalangan para malaikat membuat dirinya sombong dan meremehkan Nabi Adam ‘Alaihisssalam serta enggan sujud kepada Nabi Adam, ketika Allah memerintahkan untuk sujud. Maka Allah murka kepadanya dan melaknat serta menjadikannya Syetan. Sejak itu dia disebut Iblis, yaitu yang putus asa dari rahmat Berprasangka Baik kepada Allah. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah riwayat dituturkan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin Jilid 4 bab al-Khauf wa al-Raja’, tentang harapan akan ampunan Ilahi bagi seorang Bani Israil yang dimasukkan ke dalam neraka selama 1.000 tahun. Dia terus menjerit memanggil nama Allah. Sesungguhnya rahmat Allâh amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. [Al-A’râf/7:56]. Yaitu, menjalankan ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla dengan baik dan berbuat baik kepada sesama hamba Allâh Azza wa Jalla . Dan menyayangi semua makhluk termasuk pengaruh yang muncul dari sikap baiknya kepada para hamba Allâh Azza wa Jalla . “Aku ingin bertaubat hanya saja dosaku terlalu banyak. Aku pernah terjerumus dalam zina. Sampai-sampai aku pun hamil dan sengaja membunuh jiwa dalam kandungan. Aku ingin berubah dan bertaubat. Mungkinkah Allah mengampuni dosa-dosaku?!” Sebagai nasehat dan semoga tidak membuat kita berputus dari rahmat Allah, cobalah kita lihat sebuah kisah yang pernah disebutkan oleh Nabi shallallahu Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kita keikhlasan dalam beramal, harapan yang kuat untuk meraih surga-Nya dan rasa takut akan siksa neraka-Nya. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal. Artikel Rumaysho.com. Disempurnakan di Pangukan-Sleman, 26 Muharram 1431 H. Footnote: A0zs.

berharap hanya kepada allah rumaysho