Bangsaini memulai perjalanan samudra ialah dipelopori oleh Henry sang Navigator lalu dilanjutkan oleh Bartholomeus Diaz yang sampai ke ujung Afrika yakni Tanjung Harapan, lalu dilanjutkan oleh Vasco da Gama yang sampai ke India, lalu Alfonso d'Albuquerque yang hingga sampai ke wilayah Malaka pada tahun 1511.Kemudian bangsa ini melakukan
Dilansirdari Ensiklopedia, bartholomeus diaz yaitu tokoh penjelajah samudra yang berasal dari Portugis. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Inggris adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.. Menurut saya jawaban B. Portugis adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan
3Bartholomeus Diaz Penjelajahan bangsa Portugis yang pertama sampai di bagian from OPEN UNIVE MKDU4109 at Universitas Terbuka
linadewi88menerbitkan Penjajahan Bangsa Portugis di Indonesia pada 2021-10-13. Bacalah versi online Penjajahan Bangsa Portugis di Indonesia tersebut. Download semua halaman 1-14.
TujuanPortugis Datang ke Indonesia. Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold (Emas), Tujaun pertama yaitu mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah - rempah, dengan mengambil rempah - rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang
lg6tk. Bangsa portugis merupakan bangsa eropa pertama yang mencapai kepulauan nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan pada abad ke 16 dan usaha penyebaran katolik roma. Percobaan awal bangsa portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan kerajaan Sunda di Parahyangan gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan islam di Jawa, seperti demak dan banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah ke kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai perkumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antar pulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia timur, termasuk pulau ternate, ambon, dan solor. Motivasi bangsa Portugis memulai petualangan ke timur menurut ahli sejarah dan arkeolog islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal “five hundred years of historical relation ship Cepesa, 2002 Feitoria emas Fortaleza kejayaan Igreja gereja Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di India. Namun, orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka sadar harus melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri. Setelah perjanjian Thordesillas 1492 pelaut-pelaut portugis dibawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur pusat rempah-rempah. Namun pelayarannya hanya sampai di ujung afrika selatan 1496. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak samudera hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung ini dinamakan Tanjung Pengharapan Cape oge Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang. Pada tahun 1498, raja portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Vasco Da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di kalkuta india pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari india bangsa portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Pada tahun itu juga portugis berhasil menduduki malaka, pusat perdagangan islam di Asia Tenggara. Kemudian portugis tiba di Ternatemaluku tahun 1512. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pengaruh kepada portugis agar portugis dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi para musuh. Kedatangan bangsa Portugis diterima baik oleh sultan ternate adalah Portugis dianggap sebagai pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi. Portugis dimintai bantuan untuk bersama sama menyerang tidore. Pada saat itu, kesultanan ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus meminta bantuan Portugis untuk mendirikan sebuah benteng agar terhindar dari serangan daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan permintaan sultan ternate dengan mendirikan benteng Saint John. Benteng tersebut harus dibayar mahal dengan perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah, perjanjian tersebut ternyata menimbulkan kesengsaraan rakyat tidak boleh menjual rempah dengan harga bebas karna harga sudah ditetapkan portugis dengan harga murah. Akibat nya terjadi permusuhan antara Ternate dan Portugis. Sebab-sebab perlawanan rakyat ternate terhadap Portugis Portugis melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate sehingga merugikan rakyat. Portugis memaksa sultan Ternate mengakui kekuasaannya di Ternate. Portugis membunuh sultan Hairun sebagai raja Ternate. Lalu Bangsa Spanyol pun tiba di Maluku, timbul lah pertentangan antara bangsa Portugis dan Spanyol, pertikaian tersebut sejalan dengan adanya pertentangan sultan Ternate dan Tidore. Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, Paus turun tangan dan pada tahun 1529 dilakukan perjanjian Saragossa Zaragosa. Isi perjanjian itu antara lain Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa spanyol dan portugis. Wilayah kekuasaan spanyol membentang meksiko ke arah barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan portugis membentang dari Brazillia kearah timur sampai ke kepulauan Maluku Beberapa Tokoh Portugis Tahun 1487, Bartolomeu Dias bahasa adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju Asia. Vasco Da Gama. Dia seorang penyelidik portugis yang berhasil menemukan jalur laut ke dunia timur India dengan menyusuri mengelilingi benua Afrika. Vasco Da Gama bongkar sauh pertama pada tanggal 8 juli 1497. Alur yang ditempuh adalah Kepulauan Tanjung Verde, terus kea rah selatan menembus samudera Atlantik, berbelok kearah timur langsung mencapai Tanjung Harapan, Gama meneruskan pelayaran menyusur pantai timur Afrika menembus daerah kekuasaan muslim Mombasa dan Malindi kenya. Pada tahun 1498 Vasco Da Gama sampai di kalikut India. Suatu keistimewaan lain dari ekspedisi ini adalah di bawanya sejumlah bau “padrao” yaitu batu bertulis dengan lambang gambar “bola dunia” untuk dipancangkan pada setiap tempat yang ditemukan portugis sebagai daerah koloninya. Alfonso D’albuquerque. Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah Portugis mengirimkan dua ekspedisi, yaitu Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal menemukan tempat asal mula rempah-rempah Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 Tujuan Portugis Datang Ke Indonesia Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory dan Gospel, sebagai berikut Gold “Emas” tujuan pertama yakni mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah-rempah dengan mengambil rempah-rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang tinggi di Eropa. Glory “Kejayaan” Kejayaan disini diartikan sebagai perluasan wilayah yang dilakukan oleh pada pelaut Eropa. Kejayaan juga dapat diartikan sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan rempah-rempah. Gospel “penyebaran agama” Portugis merupakan negara dengan agama Nasrani yang kuat maka dari itu misi pelayaran Portugis ke daerah-daerah singgahan juga disertai misi penyebaran agama. Hal ini terlihat di daerah Maluku yang pada saat itu dipengaruhi agama Nasrani. Kebijakan Kerajaan Portugis Di Indonesia Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan tersebut diantaranya yaitu Menanamkan kekuasaan di Maluku. Menyebarkan agama Katolik. Mengembangkan bahasa dan musik keroncong. Memonopoli perdagangan. Kebijakan yang dilakukan Portugis ini sangat merugikan petani terutama adanya sistem monopoli perdagangan karena Portugislah yang mematok harga dari rempah-rempah tersebut. Petani juga tidak leluasa menjual rempah-rempahnya ke pihak lain selain Portugis. Dengan adanya sistem monopoli ini membuat Portugis mendapat keuntungan yang sangat besar. Berikut ini merupakan dampak dari adanya kebijakan-kebijakan yang diberlukan oleh Portugis yaitu Terganggunya sistem perdagangan. Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis. Rakyat menjadi miskin dan menderita. Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku. Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta mempengaruhi nama-nama keluarga di daerah Maluku. Berkembangnya seni musik keroncong. Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis Perlawanan dari Demak Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta. Perlawanan dari Aceh Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629. Perlawanan dari Maluku Pada tahun 1570, rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan, namun Sultan Hairun tewas terbunuh. Selanjutnya diteruskan putranya Sultan Babullah tahun 1570-1575 dan berhasil mengusir Portugis. Mundurnya Portugis Dari Indonesia Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya peperangan dipimpin oleh Sultan Babullah selama 5 tahun 1570-1575, membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan Portugis diusir ke Timor Timur sejak 1515. Pengaruh Portugis Di Nusantara Portugis sebagai bangsa yang menjajah Indonesia memiliki pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia diantaranya yaitu Berkembangnya agama Kristen terutama di daerah Maluku. Berkembangnya aliran musik kroncong. Peninggalan berupa benteng-benteng Portugis. Adanya nama-nama Indonesia yang menggunakan nama Portugis. Peninggalan berupa meriam. Selama berada di Maluku bangsa Portugis mempengaruhi kebudayaan mereka dengan adanya balada keroncong romantis yang beradal dari iringan gitar. Selain itu kosakata bahasa Indonesia juga mendapat pengaruh dari Portugis, seperti kata pesta, sabun, bendera, meja dan lain-lain. Pengaruh bahasa Portugis ini seakan menjadi pelengkap bahasa Melayu sebagai lingua franca di Nusantara, bahkan di daerah Ambon banyak nama-nama yang berbau Portugis seperti da Costa, Mandoza, da Silva dan lain-lain. Baca Juga “Masa Penjajahan Inggris” Sejarah & Pemerintahan – Bidang Ekonomi – Hukum – Sosial – Ilmu Pengetahuan Pengertian, Tujuan, Dan Hak Istimewa VOC Beserta Faktor Penyebab Runtuhnya VOC Lengkap Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945 “Peristiwa 10 November 1945” Definisi & Kedatangan Sekutu – Terjadinya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Informasi awal - Bartholomeu Dias adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai orang Eropa pertama yang mencapai ujung selatan Afrika. Kapal Bartholomeu Dias berhasil mengelilingi Tanjung Harapan dan membuka jalur laut dari Eropa ke Asia. Terobosan yang dicapai Bartholomeu Dias meningkatkan perdagangan Eropa dengan India dan kekuatan Asia lainnya. Selain itu, penjelajahan Dias juga mendorong Christopher Columbus untuk mencari patron baru dalam pencarian jalur laut ke Timur Jauh.[1] Baca Henry Hudson Penjelajah InggrisKehidupan awal Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan awal Bartholomeu Dias. Dugaan bahwa dia merupakan salah satu perwira kapal Henry sang Navigator tidak terbukti.[2] Namun, dia diperkirakan lahir tahun 1450 di dekat Lisbon, Portugal. Karena dibesarkan dalam keluarga bangsawan, Dias mungkin mendapatkan pendidikan yang baik.[3] Dia diketahui pernah berada di istana Raja Portugal Joao II 1455-1495 dan menjadi salah satu pengawas gudang kerajaan. Dias kemungkinan memiliki pengalaman berlayar jauh lebih banyak daripada yang tercatat bersama kapal perang Sao Cristovao. Pada tahun 1486, ketika ditunjuk oleh Raja Joao II untuk ekspedisi pencarian jalur ke India, Dias mungkin berumur 25-30 tahun.[4] Baca Dirk Hartog Penjelajah BelandaPortugis dan ekspedisi di Afrika Sebagian besar penjelajahan yang dilakukan Portugis dimulai dengan Pangeran Henry sang Navigator. Meski tidak banyak berlayar, Henry mendukung penjelajahan yang dilakukan orang Portugis. Mayoritas rute perdagangan ke India pada awal abad ke-15 dikuasai oleh para pedagang Arab yang kerap mengenakan pajak tinggi pada barang yang masuk dan keluar. Henry mengirim beberapa ekspedisi ke pantai Afrika, tetapi gagal. Usahanya diteruskan oleh Raja Joao II yang mengirim ekspedisi pencarian jalur laut yang mengelilingi pantai Afrika. Pada ekspedisi kali ini, meski tidak mencapai Samudra Hindia, Portugis berhasil sampai di Cape Cross Pada Oktober 1486 Joao II menugaskan Dias memimpin ekspedisi mencari jalur ke India.[5] Baca James Cook Penjelajah InggrisMencapai Tanjung Harapan Pada Agustus 1487 Dias dan tiga kapalnya berangkat dari Lisbon. Di kapalnya ada enam orang Afrika yang nantinya diturunkan di berbagai pelabuhan di sepanjang pantai Afrika. Mereka dibekali dengan emas dan perak, dan pesan berisi niat baik Portugis kepada para pribumi. Pada awal Januari 1488 dua kapal Dias dihantam badai ketika berlabuh di pantai Afrika Selatan. Kapal itu terhempas dari pantai, dan Dias memerintahkan agar kapal dibelokkan ke selatan sekitar 28 derajat. Dias melakukannya mungkin karena memiliki pengetahuan tentang angin tenggara yang akan membawanya mengelilingi ujung Afrika dan menghindari garis pantai berbatu. Keputusan Dias berisiko, tetapi membuahkan hasil. Kru kapal melihat daratan pada 3 Februari 1488, sekitar 300 mil di timur Tanjung Harapan. Namun, pribumi Khoikhoi melempari kapal Dias dengan batu. Dias atau salah satu krunya membalas dengan melesatkan anak panak. Dias ingin terus menjelajahi daerah tersebut, tetapi krunya mengkhawatirkan perbekalan yang menipis. Mereka akhirnya memutuskan kembali. Dias meletakkan baru padrao pada 12 Maret 1488 di tempat yang saat ini disebut Provinsi Eastern Cape. Namun, hanya ada tiga dari sembilan orang di kapal makanan yang selamat dari serangan berulang yang dilakukan pribumi. Dias kembali berhasil kembali ke Lisbon setelah 15 bulan berada di laut dan menempuh pelayaran sejauh mil.[6] Baca Abel Janszoon TasmanKematian Dias menamakan tanjung tempat dia diserang badai sebagai Tanjung Badai. Namun, nama itu diganti menjadi Tanjung Harapan agar mendorong pelayaran dan perdagangan di sana. Setelah ekspedisi selesai dan membuat laporan perjalanan, Dias menghabiskan waktunya dengan membantu membuat dua kapal. Salah satu kapal itu bernama Sao Gabriel dan digunakan oleh Vasco da Gama. Dias ikut dalam ekspedisi Gama pada tahun 1497 dalam pencarian jalur ke India. Namun, Dias hanya sampai di Kepulauan Tanjung Verde dan berpisah dari Gama. Tak banyak yang bisa diketahui mengenai kehidupan Dias selanjutnya. Ada catatan mengenai dua pelayaran yang dilakukannya setelah kembali ke Portugal dari Afrika. Pelayaran yang kedua, tahun 1500, menjadi yang terakhir baginya. Dias memimpin empat kapal dalam eskpedisi yang dipimpin Pedro Alvarez Cabral. Pada Mei 1500, Dias diganggu badai mengerikan di Tanjung Harapan. Dia meninggal setelah kapalnya karam.[6] Tribunnewswiki/Tyo
bartholomeus diaz diutus raja portugis untuk mengatur perjalanan ke